Welcome to Finanda's World, This Blog just about the true story from me and others. "Tinggalkan komentar anda".

Yang Terjauh Dari Diri Ini


            By : Finanda Rachmaulida Pratiwi

             
             Apakah yang terjauh dari diri ini?? Banyak sekali jawaban, ada yang berkata Tuhan, Bulan, Matahari dan lain sebagainya. Tetapi sebenarnya yang terjauh dari diri kita adalah masa lalu. Karena bagaimanapun kita mengejar dengan kendaraan secanggih apapun masa lalu tidak akan pernah kita temukan kembali. Karena waktu takkan berputar lagi.
            Banyak sekali orang yang terbelenggu dalam masa lalu. Bahkan berfikir untuk dapat kembali ke masa lalu. Terkadang mereka menangis karna mengingat kegagalan di masa lalu. Hal itu adalah tindakan bodoh! Karena hanya akan membunuh semangat dan mengubur masa depan yang belum terjadi. Sebanyak apapun dan sesering apapun kita memikirkan masa lalu, dia tidak akan dapat mengubah masa depan. Karena kita hanya memikirkan sesuatu yang berada di belakang, tidak pernah untuk mencoba melihat apa yang ada depan. Tidak ada masa kini tanpa masa lalu. Dan tidak ada masa lalu yang hadir di masa kini. Artinya masa lalu itu tidak dapat terjadi lagi, yang ada hanyalah masa depan. Orang yang berpikiran positif selalu memandang masa lalu sebagai acuan untuk masa depan bukan sebagai sesuatu yang harus terus disesali dan dipikirkan. Bagi orang yang berfikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan takkan dilihat kembali bila itu tidak perlu. Bahkan ia akan meletakkan masa lalu itu di dalam ruangan gelap tanpa cahaya. Karena masa lalu telah berlalu. Kesedihan dan air mata yang kita teteskan saat ini, tidak akan membuat waktu berputar kembali. Kegalauan yang kita rasa tidak mampu mengembalikan masa lalu dan mengubah gelap menjadi terang. Masa lalu itu telah tiada, sekeras apapun usaha kita dia tidak akan pernah kembali karna telah lenyap oleh waktu.
            Aku pernah merasakan dimana kita mengingat masa lalu kita dan serasa ingin kembali kesana. Tapi aku mencoba untuk berfikir, bahwa apa yang aku lakukan ini adalah sia-sia. Tidak mungkin dengan memikirkannya semuanya dapat berubah. Disaat aku teringatkan oleh masa lalu, aku selalu menanamkan pikiran positif bahwa “aku ini hidup untuk masa depan, masa lalu itu hanya berfungsi sebagai acuan agar di masa depan kita tidak akan mengulang kesalahan di masa lalu. Untuk apa memikirkan sesuatu yang tidak dapat berubah. Lebih baik aku memikirkan masa depan yang masih banyak peluang didalamnya untuk menjadi lebih baik dan meraih kesuksesan”.



“jangan hidup dalam bayang masa lalu. Tapi hiduplah di bawah payung masa depan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar